Selasa, 08 Januari 2019

STMIK MUHAMMADIYAH JAKARTA


                     PROFIL SINGKAT



Organisasi Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah yang menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial,

kesehatan dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan, diselenggarakan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Salah satu  perguruan  tinggi yang diselenggarakan adalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Muhammadiyah Jakarta (disingkat STMIK-MJ) yang saat ini memiliki 2 (dua) program studi yaitu Sistem Informasi dan Teknik Informatika.
STMIK Muhammadiyah Jakarta didirikan pada tanggal 10 Nopember 1992 sebagai perwujudan rapat Panitia Pendiri yang dibentuk dalam musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta tanggal 04 Nopember 1992 yang kemudian dikukuhkan dengan SK PWM tanggal 10 Nopember 1992 Nomor I.A/SK/1149/1992.
Sesuai dengan perkembangan Program Studi Tehnik Informatika, pada tahun 1991, PS. Tehnik Informatika mendapat Status “TERDAFTAR” dengan  Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI. Nomor : 99/DIKTI/Kep/2006  tanggal  12 April 1996.
Kemudian pada tahun 2001 PS. Tehnik Informatika memperoleh Akreditasi dari BAN PT Depdiknas RI dengan Peringkat Akreditasi B (Baik), sesuai dengan  SK. BAN.PT. Nomor: 038/BAN PT/Ak-IV/I/2001, tanggal 25 Januari 2001.
Sebagai persyaratan penyelenggaraan proses belajar mengajar maka pada tahun 2006 PS. Tehnik Informatika memperoleh perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi yang dikeluarkan oleh Dirjen DIKTI Depdiknas RI, dengan Surat Keputusan Nomor: 4744/D/T/2006 tanggal 11 Desember 2006 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yaitu Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Saat ini STMIK-MJ memiliki 4 Kampus dengan lokasi sbb :
Kampus Utama :
Jl. Kelapa Dua Wetan No. 17 – Ciracas
Jakarta Timur
Telp. (021) 8771.7489 – 8771.7490
Kampus A :
Komplek Pendidikan Perguruan Muhammadiyah Matraman
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.20, Kayu Manis – Matraman
Jakarta Timur.
Telp (021) 8258.7979, 8591.7858
Kampus B :
Komplek Pendidikan Perguruan Muhammadiyah Bekasi
Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 45
Bekasi.
Telp (021) 880.5084
Kampus C :
Komplek Pendidikan Perguruan Muhammadiyah Depok
Jl. KH. Ahmad Dahlan I – Rawadenok, Rangkapan Jaya,
Pancoran Mas. Kota Depok.
Telp (021) 7788.8087
email      : stmikmj@stmik-mj.ac.id


Sejumlah Teknologi Canggih Militer Terbaru Diuji di Jerman


NUSANTARANEWS.CO, Jerman – Berada di sebuah ladang luas di daerah di Jerman, pasukan AS dan Inggris bersama personel Departemen Pertahanan pada 28 Maret 2018 menyaksikan pertunjukan demontrasi teknologi terbaru pesawat tak berawak dalam pelatihan peralatan multinasional. Dengan dipandu dari Pusat Penelitian, Pengembangan, dan Teknik Tank Amerika Serikat, kegiatan tersebut menjadi pembuka pelatihan yang digelar selama sepekan. Dalam demonstrasi kali ini menampilkan penggunaan dari deretan peralatan udara dan darat terbaru.

Adapun beberapa pesawat tak berawak yang unjuk kebolehan antara lain Lethal Miniature Aerial Missile System (LMAMS), Puma dan Instant Eye. Ragam teknologi canggih masa depan ini mewarnai proses gelar latihan tersebut. Sementara untuk Instant Eye menjadi senjata pengintai canggih yang memungkinkan tentara mampu mengevaluasi sekaligus mendeteksi bahaya dari jarak jauh.

Karenanya ahli kimia, biologi, radiologi, dan nuklir Sgt. Staf Angkatan Darat Brian Logan mengungkapkan bahwa temuan peralatan udara canggih ini menjadi sangat berharga. “Aset penerbangan tak ternilai harganya,” ungkapnya.

“Salah satu sistem penerbangan, jenis Instan Eye, keunggulannya mampu mendeteksi paparan berbahaya seperti ancaman kimia atau biologis. Cara terbaik untuk mencegah ancaman itu adalah menghindar, dan itulah yang dibisa dilakukan aset ini, yakni seseoramh mampu menghindari paparan yang tidak perlu. ”

Aset udara berharga lainnya, Puma. Puma merupakan pesawat tanpa awak berukuran kecil. Kegunaannya mampu membantu tentara saat mengintai wilayah dan mampu menangkap foto. Dengan kemampuan pengintai teknologi ini, maka tak perlu menempatkan seseorang dalam suatu medan.

“Sistem Puma memungkinkan tentara untuk melakukan banyak bentuk pengintaian,” kata operator sistem Puma, Kenneth Martin. “Dengan menggunakan perangkat lunak pendeteksi perubahan, pesawat ini dapat mengidentifikasi setiap perubahan yang dilakukan pada rute atau jalan selama periode waktu tertentu. Manfaatnya untuk membantu mengidentifikasi kemungkinan bahaya.”

Selain Instant Eye dan Puma, aset udara yang digunakan untuk pengintaian lainnya adalah LMAMS. Dalam hal ini LMAMS mampu membantu seorang tentara untuk menyerang target atau musuh dari jarak aman. “LMAMS adalah rudal langsung-api yang digunakan untuk menetralkan target musuh atau kendaraan soft-shell,” ungkap juru bicara LMAMS, Beler Watts. “Sistem ini membantu anggota layanan kami mencapai ancaman bahwa senjata standar tidak dapat mencapai dengan kerusakan kerusakan kolateral yang sangat rendah.”

Pilih anggota layanan yang akan berpartisipasi dalam latihan pelanggaran memiliki kesempatan untuk menghadiri kursus selama seminggu untuk lebih memahami kemampuan aset penerbangan sebelum demonstrasi.

Seorang analis intelijen yang ditugaskan ke Batalion Brigade Engineer ke-82 Army Spc. Jackson Thomas, mengaku terkesan dengan kecanggihan teknologi udara terbaru tersebut. “Setelah mengikuti kursus dan mencari tahu persis apa yang dapat dilakukan sistem ini, saya terkesan.”

Menurutnya, kemampuan yang dimiliki sederet aset penerbangan tersebut memudahkan seseorang dalam mengindikasikan bahaya guna untuk melakukan penyelamatan. “Aset dan peralatan ini menjaga kekuatan kami tetap efektif.”

Editor: Romadhon

STMIK MUHAMMADIYAH JAKARTA

                     PROFIL SINGKAT Organisasi Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah yang menyelenggarakan ber...